Ritual esoterik pelimpahan Amrta
Ritual ini merupakan salah satu ritual terkemuka yang telah disusun dan dipraktikkan sejak zaman Dinasti Qing oleh para praktisi sekolah Yogacara. Ritual Yogācāra Ulkāmukha adalah sebuah Upacara Dharma yang disusun berdasarkan Pretamukhāgnijvālayaśarakāradhāranī sūtra (佛說救拔焰口餓鬼陀羅尼經). Sutra ini mengisahkan tentang seorang Raja Setan yang bernama Ulkāmukha [yang merupakan manifestasi Bodhisattva Avalokiteśvara] mendatangi Yang Mulia Bhikṣu Ānanda (yang sedang bermeditasi) dengan wajah menyeramkan dan tubuh yang mengerikan sembari mengatakan bahwa Yang Mulia Bhikṣu Ānanda akan meninggal dalam tiga hari dan akan berakhir seperti Raja Setan tersebut. Yang Mulia Bhikṣu Ānanda yang pada waktu itu belum mencapai tingkat kesucian amat ketakutan dan dengan segera menghadap Sang Buddha. Setelah Ia menceritakan kejadian ini kepada Sang Buddha, Sang Buddha memberikan sebuah metode yang ampuh untuk memberikan persembahan makanan kepada para makhluk preta, dimana orang yang melaksanakan metode ini akan memperoleh umur panjang serta para preta juga mendapatkan makanan Dharma.
Menumbuhkan Keyakinan
“Tiga Permata adalah seperti lilin dan lampu dalam malam yang gelap; juga seperti jalur yang aman dalam guncangan ombak di lautan penderitaan, dan hujan penyejuk di tengah rumah (Saṃsāra) yang terbakar.”
Untuk melampaui siklus tiada akhir dari samsara, maka para makhluk preta akan diberikan wejangan tentang pentingnya mengambil Tiga Permata sebagai tempat perlindungan mereka. Para makhluk preta juga dijelaskan tentang manfaat dari berlindung kepada Tiga Permata. Hal ini ditujukan agar mereka dapat menyatakan perlindungan dan memperoleh kelahiran yang lebih baik.
Mengundang
Ritual ini juga memiliki salah satu seksi yang menarik, yaitu mengundang Tiga Permata, Bodhisattva Ksitigarbha, Bodhisattva Margaharyaraja, serta para hantu-hantu kesepian. Para hantu kesepian yang diundang terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari raja-raja dari dinasti terdahulu, jenderal, pejabat kekaisaran, para ibu dan bayi mereka, pedagang musafir, para pelacur dan kaum marjinal, serta semua makhluk dari sepuluh penjuru.
Semua hantu kesepian ini diundang untuk mendengarkan Dharma yang dalam dan menakjubkan untuk mampu terbebas dari penderitaan mereka. Mereka juga diberikan makanan Dharma Amrta yang mampu membuat para makhluk preta menjadi kenyang dan puas.
Melimpahkan makanan
“datang dan terimalah Amṛta! ”
Menjelang seksi akhir dari upacara ini, Guru Vajra akan melemparkan makanan-makanan yang telah diberkati untuk dimakan oleh para makhluk preta. Banyak mitos yang mengatakan bahwa makanan yang telah dilempar tidak boleh dimakan oleh umat. Benarkah demikian?
Nah, ternyata hal tersebut tidak benar dan hanya mitos belaka, makanan tersebut boleh dimakan oleh umat setelah upacara selesai agar tidak mengganggu makhluk preta yang sedang makan.
Sesi akhir
Setelah diberikan makanan, maka para makhluk preta akan dihantar untuk pulang dan diberikan nasihat untuk tidak membuat kesalahan lebih banyak lagi karena kail yang sewaktu-waktu dapat mengait mereka sudah berada di tangan Raja Yama.
Comments