Kata 念 terdiri dari dua karakter Mandarin, yaitu 今 yang berarti "sekarang," dan 心 yang berarti "hati"/"pikiran". 念 merupakan terjemahan Bahasa Mandarin dari "Smṛti" (skt) atau "Sati" (pali) yang dalam Bahasa Indonesia memiliki arti "perhatian penuh."
Frasa 念佛 atau yang biasa kita kenal dengan melafalkan nama Buddha diambil dari kata ini.Inilah penyebab terbesar miskonsepsi di kalangan Mahayanis, umat melupakan esensi sebenarnya dari melafalkan nama Buddha. Esensi sebenarnya adalah menggunakan nama Buddha sebagai objek perhatian penuh atau perenungan dalam meditasi, yang biasa kita kenal sebagai Buddhānusmṛti (skt) atau Buddhānussati (pali).
Lantas, gimana sih cara Nianfo yang benar?
Kalau membicarakan Nianfo, maka kita harus merujuk pada salah satu sutra yang sangat populer di kalangan Mahayanis, yaitu Sutra Amitābha. Sutra Amitābha telah memberikan kita definisi tentang bagaimana melakukan nianfo dengan benar. Apa aja sih?
Yang pertama adalah 一心 yang artinya adalah pikiran manunggal, dimana kita harus memusatkan pikiran kita pada satu objek perhatian, yaitu Buddha. Lalu yang kedua adalah 不亂 yang artinya adalah tanpa halangan, dimana kita harus memusatkan pikiran kita tanpa halangan, atau dengan kata lain, kita harus melakukan nianfo dengan konsentrasi penuh.
Jadi, nianfo itu bukan sekedar mengucap nama Buddha aja ya! Nianfo harus dilakukan sesuai anjuran Sang Buddha dalam Sutra Amitābha, yaitu dengan pikiran manunggal dan tanpa halangan, dengan kata lain kita harus melakukan nianfo dengan konsentrasi penuh.
Yuk, mulai sekarang kita harus Nianfo mengikuti anjuran Sang Bhagavan!
Comments